Dieng. Akhirnya bisa juga menjejakkan kaki kesana. 10 hari di Dieng 10 hari pula penggalian. Badan gosong. Itu sih pasti!
Suatu kehormatan, dan koreksi besar buatku--ikut penggalian ini. Nyatanya, otak cerdas itu tidak boleh berhenti diasah, hanya karena cerdas bukan berarti berhenti belajar. Ini poin penting yang ku yakini harus dilakukan. Gara-gara 2 bulan tidak menyentuh buku-buku ilmiah akibat KKN, akhirnya aku berangkat penggalian dengan ilmu setengah-setengah. Payah juga karena topik penelitian ini cukup sulit yaitu soal keramik.
Anyway, cerita sedikit dari penggalian di Dieng ini. Aku berangkat sebagai asisten lapangan bareng 5 anak yang lain. Satu tim terdiri dari 2 orang yang akan membuka kotak galian diantara Candi Gatotkaca dan Candi Arjuna. Penelitian ini bekerja sama dengan orang NUS (National University of Singapore) yang bertujuan mencari keberadaan keramik Tang terutama dari kitchen Changsa. Pencarian keramik ini asing dari cina merupakan nantinya akan dijadikan landasan bukti atas teori perjalanan kapal-kapal yang karam di Belitung.
Beda dari penggalian mencari struktur bangunan candi yang sudah ada rumus rahasianya--lewat peta dan nalar, pencarian keramik tidak sesimpel itu. Hari-hari awal membuka kotak bahkan tidak ketemu temuan yang dicari. Pekerjaan yang seperti detektif kan.
Pekerjaan lapangan sudah selesai, berikutnya mari analisis lab..