Thursday, July 1, 2010

Museum Kaliasa, Dieng

Bila berkunjung ke Dieng, jangan segan-segan untuk masuk ke Museum Kailasa yang letaknya berada di sebelah barat sektor Candi Gatot Kaca. Membayangkan suasana museum yang suram dengan displai koleksi monoton? Lebih baik buang jauh-jauh pikiran macam itu karena Museum Kailasa tidak kalah keren dengan museum negeri di kota-kota besar. Bahkan, museum di kota-kota besar banyak juga kok yang kalah keren bila dibandingkan dengan museum yang baru saja selesai direnovasi dan diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Kebudayaan pada tahun 2008.

Kenapa lebih keren? Tentu pertanyaan ini menggelembung di dalam kepala? Apa ada museum yang keren?

Tentu saja ada museum yang keren. Jika konsultan sekaligus pengerjaannya ditangani oleh pakar museologi tentu dia bisa menyulap museum jadi sekeren apapun. Jika pengerjaan museum ini dikerjakan oleh orang-orang super kreatif yang sudah melihat puluhan museum baik dalam maupun luar negeri, tentunya museum bisa jadi sangat keren ditangan mereka. Dan beruntunglah museum yang diberi nama gunung tempat tinggal Dewa Siwa ini karena ditangani oleh orang-orang terbaik dibidangnya yaitu para dosen saya sendiri. Heheheheh :)

Namun, mereka membawa kreatifas yang modern sehingga menghadirkan suasana museum yang tidak lagi suram seperti kebanyakan museum yang ada di Indoensia. Museum Kaliasa bertransformasi menjadi sebuah museum modern dengan dislpai koleksi yang unik dan menarik. Meski kecil namun sarat akan informasi dan pengetahuan mengenai Dieng.

Begitu memasuki ruangan kita akan dipandu oleh "jejak-jejak" kaki yang ditempel di lantai sebagai alur perjalanan dari satu koleksi ke koleksi yang lain. Story line di museum ini bermula dari wilayah Dieng dengan kondisi geografis dan geologisnya. Kemudian berlanjut mengenai kondisi kultural, subsistensi masyarakat Dieng, kesenian tradisional, dan masyarakat Dieng yang unik. Perjalanan dilanjutkan dengan menonton film pendek mengenai Candi Dieng di ruang audiovisual khusus. Setelah selesai menonton film kemudian kita disuguhkan informasi mengenai keberadaan Candi Dieng dan koleksi museum berupa arca-arca khas.

Museum Kailasa menjadi salah satu contoh museum di Indonesia yang dapat berkembang dengan baik. Asal ditangani oleh orang yang tepat dan kemauan dari pemerintah untuk memperbaiki museum, tentu Tahun Kunjungan Museum 2010 tidak hanya jadi sekedar tagline sambil lalu. Masih banyak museum-museum lain di Indonesia yang tidak seberuntung Museum Kailasa, namun tidak terlambat jika berjuang dari sekarang. Museum mungkin memang tempatnya menyimpan barang-barang kuno namun bukan berarti orang yang bekerja di dalamnya haruslah jadi old skool juga. Yang dibutuhkan adalah orang-orang muda yang kreatif.

Semoga saya bisa jadi orang-orang kreatif itu.