Museum trip kedua ku di Jakarta adalah museum nasional atau lebih sering disebut dengan museum gajah yang di halaman depannya terdapat sebuah patung gajah yang merupakan hadiah Raja Thailand kepada pemerintah batavia pada masa itu. Museum ini sudah berfungsi sebagai tempat pertemuan ilmiah bagi para ahli-ahli budaya dan sejarah Belanda. Museum ini resmi berdiri pada tahun 1868. Maka dari itu, gaya bangunannya sangat khas kolonial.
Koleksi di museum ini paling lengkap se-Indonesia, jumlahnya yaitu 140.000. Display pamerannya mencangkup dari berbagai aspek kehidupan yang ada di Indonesia, sejak jaman prasejarah hingga etnografi berbagai wilayah daerah Indonesia.
Museum ini sekarang memiliki 2 bangunan, yaitu bangunan lama dan bangunan baru. Di bangunan lama yang paling mencolok adalah ruang arca yang luas. Terdapat ratusan arca-arca dan prasasti yang ditaruh di sana *Dan semoga bukan arca palsu yak!*. Ada pula nekara-nekara dan koleksi berbagai macam peralatan perunggu dari masa prasejarah. Hasil temuan di situs Trowulan yang kebanyakan berupa terakota memiliki ruang khusus bersama dengan keramik-keramik.
Bangunan yang baru merupakan bangunan bergaya lebih modern dan canggih. Displaynya pun dibuat menarik dan megah dengan lampu-lampu spotlight terang benderang. Di sini, barang-barang yang dipamerkan merupakan koleksi yang paling menarik. Tentu saja ruang yang paling spekatakuler adalah ruang penyimpanan koleksi emas. Khasanah penemuan emas di nusantara menjadi perhatian utama.
Kebetulan banget pas dateng ke sana, lantai 4 tempat penyimpanan emas sepi banget--nggak ada siapa-siapa. Jadinya ya puas menggila dan foto-foto narsis! ahahaha :P
*halaman depan**Yang tengah itu ada Nandi!*
*arca tinggi nyaris 5 meter lebih!*