Start perjalanan dimulai di kost-an Vinsen, sekitar daerah Klebengan. Ini berarti kami memulai perjalanan di pertengahan Selokan Mataram. Kami menuju arah barat yakni menyusuri selokan mataram yang membelah kota Jogjakarta ini. Selokan Mataram merupakan saluran irigasi terbesar dan terpanjang di Jogja yang mengawinkan dua sungai besar, Kali Opak dan Kali Progo. Ada kepercayaan, jika Raja Jawa sanggung menghubungkan kedua sungai tersebut, maka wilayah Jogjakarta akan menjadi daerah yang subur dan makmur. Kepercayaan ini pula yang dijadikan alasan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai dalih agar pemerintah Jepang yang tengah berkuasa saat itu tidak memindahkan para pekerja paksa (Romusha) ke luar daerah Yogyakarta--agar mereka bekerja membangun Selokan Mataram ini. Pembangunan Selokan Mataram dimulai sejak tahun 1944 dengan panjang sekitar 30, 8 km.
Jadi, bisa dikatakan kami telah mengayuh sepeda sejauh angka kilometer tersebut. Wekks, jauh bangettt! Bisa dikatakan ini kayuhan arkeo genjot yang terjauh selama ini. Bisa dibilang kami juga gak nyangka bakalan sejauh ini berjalan. Tapi akhirnya, kami pun sampe tujuan akhir yaitu, di Hulu selokan Van Der Wijick di dusun Macanan, Magelang! Oleh penduduk sekitar, tempat kanal air itu biasa disebut dengan ancol.
Wow, salut juga sama diri sendiri karena kami berhasil menempuh rute antar Provinsi seperti itu. Jalanannya pun relatif landai dan nggak terlalu capek. Dan setiap perjalanan pasti ada tempat yang paling seru, dan itu adalah ketika kita nyebrang bendungan yang cukup lumayan lebar. Daripada memilih jalan memutar akhirnya kami menyebarang sungai tersebut--tentu dengan angkat-jinjing sepeda donk! SERU!!!!
Sip! Arkeo Genjot siap mengayuh lagi!
2 comments:
nice.. seru emang nelusuri selokan Mataram.. btw.. ada kata2 bendungan tuh.. yang bener bendung, coz itu cuman buat ninggiin muka air aja.. ^^ thx..
Thank you for your feed back.
Maklum jawani banget makanya suka sekali memakai kata bendungan
heheh :)
Post a Comment