Hidup ku, belakangan ini, mungkin merupakan kombinasi antara keberuntungan (hampir kebanyakan) dan kemampuan (yang sebetulnya minim) yang membawa ku menuju kejutan tak terduga di pertengahan tahun 2012 ini. Aku tidak henti-hentinya berucap syukur akan keberuntungan ku dan sedikit kemampuan ini.
Pada bulan Mei yang lalu, Pak Dosen tiba-tiba memanggilku ke ruangannya. Disambut dengan Pak Dosen lain yang secara mengejutkan--nggak ada angin, nggak ada hujan, secara tiba-tiba menawarkan kesempatan untuk mengikuti workshop tentang Palaeoenvironmental. Ku sambar, tentu saja dengan secepat kilat tawaran tersebut. Dan 2 bulan berikutnya, di awal bulan Juli kemarin ini, aku terbang ke Filipina untuk pertama kalinya.
Workshop ini diselenggarakan oleh Archaeology Studies Program (ASP) University of The Philippines - Diliman selama 6 hari pada tanggal 9 - 14 Juli 2012. Tema besar mengenai kajian lingkungan purba tentu saja jadi santapan lezat ku mengingat skripsi-tercinta-ku juga mengkaji bidang ini. Akan tetapi, rupa-rupanya fokus workshop ini justru ditekankan pada kajian Botani. Artinya kita berseberang jalan. Ku khianati sebentar fauna-fauna purba ku untuk belajar flora terutama Analisis Pollen atau serbuk sari. Karena peserta workshop tidak hanya dari bidang arkeologi namun juga biologi dan geologi maka contoh sampel pollen diambil dari serbuk sari yang masih segar. Artinya, kita tidak mengambil sampel sedimen.
Aku bersyukur sekali bisa sampai disana dan kembali belajar dengan orang-orang yang luar biasa pintar dan berilmu lebih. Apalagi workshop ini untuk kelas mahasiswa master atau setidaknya yang sudah lulus sarjana. Nervous. Tentu saja, dalam hati selalu kepikiran kalau-kalau aku berbuat bodoh seperti biasanya. 10 hari di Manila terasa luar biasa. Bertemu dengan wajah familiar dan juga wajah-wajah baru, berkenalan, mingle, dan mencoba kehidupan dengan bahasa yang berbeda dari pagi hingga malam. Rasanya luar biasa. Bahkan aku terharu melihat diri ku sendiri, yang mampu melakukan perjalanan ini sendirian dengan kedewasaan ku yang minim.
ASP Laboratorium |
Palawan Lab |
No comments:
Post a Comment