I like archy..
Yes, baru-baru ini ku sadari kalo ternyata dunia sangat menarik untuk di dalami.
Dunia arkeologi itu menyenangkan, ketika menemukan kebersamaan bareng temen-temen, ngerjain tugas dengan kebut semalem, atau kuliah lapangan yang jalan ke mana-mana.
Untuk pertama kali, sejak kelas 1 SD, aku bener-bener menyukai sekolah. Belajar dan ketemu hal-hal baru.
Meski pekerjaan ini mungkin nggak prospek di Indonesia karena sulit untuk berkembang dan mencari celah diantara birokrasi yang bobrok. Yah, mungkin aku belum bener-bener masuk ke dalamnya karena masih anak semester 3. Tapi bayangan masa depan sih udah ada...
semoga bisa terealisasikan ya!
arkeologi keren!
Sunday, November 25, 2007
Saturday, November 24, 2007
Geomorfologi : Episode 2
24 November 2007, hari ini cukup cerah. Panas, sedikit berawan nampaknya nggak hujan. Syukur deh, karena hari ini kuliah lapangannya ke daerah Pantai. Asyik!
Destinasi hari ini menuju, kali bawang, panggang-sekitarnya, dan terakhir Parang Kusumo untuk melihat fenomena gumuk pasir yang ada satu-satunya di kawasan Asia Tenggara.
*jujur aja, dari tadi aku nggak begitu peduli dengan kuliah dari asdosnya dan malah sibuk motret. Jadi kekuranganku di sini adalah nggak bisa ngasih review yang baik di tiap kawasan yang ku datangi!*
Hari ini kami mencoba untuk melihat-lihat apa saja perubahan yang terjadi pada permukaan bumi. Proses pembentukan muka bumi yang seperti sekarang ini membutuhkan waktu yang sangat lama dan sampai sekarangpun bumi masih beraktivitas melakukan pembentukan.
Kalo kemaren kita ngeliat daerah pegunungan, bagaimana jenis tanah dan melihat batuannya. Maka hari ini di daerah pantai kita juga melihat banyak sekali perubahan rupa bumi yang terjadi. Bagaimana tanah di sana telah mengandung banyak lempung karena proses pergeseran atau melihat perbedaan morfologi antara bentuk batuan pegunungan dengan di daerah dataran rendah.
Selain itu juga kita melihat pegunungan gamping yang memanjang luas. Bagaimana proses pelarutan terjadi. Batu gamping yang terkena asam kemudian akan melarut, dan setelah proses yang panjang nyaris ribuan tahun maka kemudian terbentuk pegunungan karst. Kurang lebih sih gitu...
Ehm...nggak yakin dengan penjelasannya karena pasti salah.
Hari ini nggak bisa dihabiskan sampe' sore karena ada rencana lain. Nggak cukup banyak motret untuk hari ini karena mungkin kurang bisa eksplor daerah tersebut.
Tapi cukup menyenangkan melihat laut dari kejauhan di atas motor. Melewati jalanan yang berliku dan menembus pegunungan. Indah banget pemandangannya...
heheee
Sunday, November 18, 2007
Geomorfologi : Episode 1
17 November 2007 diadakan kuliah lapangan Geomorfologi. Nggak kayak kuliah lapangan biasanya, kali ini lebih mirip kayak piknik. Gimana nggak? Nggak ada field note *alias males nyatet juga*, nggak harus bawa peralataan lapangan kayak kompas, penggaris, HCL, atau apalah itu. Terus kita berangkat dari kampus juga nggak naik bus melainkan naik motor bonceng-boncengan. Apalagi ternyata perjalanannya cuma bentar banget, dari jam 8 sampe' jam 10. Nah lho, piknik bukan tuh??
Untuk episode pertama ini, kita pergi ke arah utara untuk melihat-lihat daerah endapan vulkanik hasil muntahan Gunung Merapi. Ada 3 titik yang di datangi. Berhubungan tujuan ke gunung berarti hawa rada adem dan sejuk. Kita menyusuri daerah kali bayem untuk melihat gejala-gejala alam yang ditimbulkan dari keluarnya material gunung berapi.
Jujur aja, kuliah lapangan kali ini nggak begitu seru. Udah bentar, juga nggak ngapa-ngapain selain dengerin penjelasan dosen. Er...
Ternyata, hari ini tepat ulang tahun dari Adita. Setelah sampe' di titik terakhir, daerah kali bayem deket boyongkalegan, kita udah siap nyeburin dia ke kali. *Met ultah Dit!*
Rencananya, habis ini kita mau langsung piknik dadakan ke kali adem atau daerah Kaliurang. Udah lama juga nggak ngumpul. Eh, sayangnya di tengah jalan malah ada razia motor, *kenapa mobil nggak ya??!*
Sial ternyata, si Arsyad malah nggak punya SIM ma nggak bawa STNK. Hasilnya, batal sudah journey kita kali ini.
Akhirnya balik lagi turun dan malah transit ke tempat Helmy simbah, ketua angkatan 2006. Bikin rame, bikin ribut, kumpul ma cengin orang. *hobi angkatan!*
Yah, setidaknya kumpul...
Next Episode Geomorfologi
Tengok masuk Goa Jepang, kenapa lot ilang??
Ok. Kuliah lapangan Arkeologi Lansekap untuk angkatan tahun ini adalah Goa Jepang yang terletak di daerah Pantai Parang Tritis, selatan kota Jogjakarta. Goa jepang ini merupakan bangunan bunker yang dibuat oleh tentara-tentara Jepang ketika datang ke Indonesia sebagai tempat pertahanan mereka mengantisipasi kedatangan sekutu dari arah selatan. Goa jepang di Indonesua ini dibangun di sepanjang kawasan pantai selatan Indonesia. Diduga saat itu Jepang memperkirakan serangan bangsa barat yang ternyata tidak terjadi sama sekali.
Tanggal 10-11 November 2007, angkatan Lansekap 2006 ini mengadakan kuliah lapangan. Pekerjaan kali ini adalah membuat denah bangunan atau reruntuhan dari goa jepang itu, kemudian diinterpretasikan fungsi goa jepang tersebut.
Sabtu, 10 November atau hari pertama kuliah lapangan lebih fokus untuk melihat keadaan sekeliling daerah sana. Sebutan kerennya sih, Survei. Goa jepang yang dibangun di kawasan Pantai Parang Tritis ada 18 titik goa yang nantinya akan digambar, kami survei dulu. Dibagi 7 kelompok, masing-masing menentukan goa mana yang enak untuk dijadikan obyek gambar. Untuk hari pertama ini, kami latian pake' GPS (global position system) untuk menentukan titik koordinat situs. Sekaligus belajar cari baca peta dan koordinat biar nggak tersesat *err....* Baru pada hari Minggunya, 11 November, kami menggambar denah, ngukur kontur, dan bikin analisis situs.
Untung aja cuaca cukup cerah sepanjang hari. Nggak hujan juga, satu hal yang paling dikhawatirkan berhubungan bulan November udah masuk musim hujan. Tapi 2 hari dilalui tanpa basah sama sekali.
Tapi dasar, iklim pantai gilaaa... Bikin gosong badan dan kebakar. Sialnya lagi, kelompok teledor sampe' keilangan lot (bandul ukur)..
Sial sial sial...
Kawasan daerah sana sayangnya kering. Cuma ada satu mata air bawah tanah di dekat goa dapur. Memang ada beberapa goa yang dibangun tidak hanya sebagai tempat pengintaian namun juga dibangun untuk tempat penyimpanan barang dan dapur sebagai tempat penyuplai makanan.
selain itu juga, tidak ada pemukiman penduduk di daerah sana sehingga menyebabkan tampak tidak terawat dan banyak hantunya. *bukan nakut-nakutin juga!*
Sayangnya enggak sempet ke pantai :(
Sunday, November 4, 2007
SKS (Situs ke Situs) 2007
Tanggal 4 November ini akhirnya dilaksanakan juga tradisi turun temurun dari jaman baheula Arkeo angkatan tuuuuua banget sampe' mengakar sekarang ini, yaitu SKS (situs ke situs) yang selalu lebih sering disebut CKC (Candi ke Candi) karena emang obyek situs yang dikunjungi mesti selalu sering dan nggak pernah berubah ke situs jaman lain selain situs klasik yang emang banyak obyeknya ada di daerah Jogja-Jawa Tengah.
Nah, tujuan kali ini diputuskan ambil jalur daerah utara, Magelang. Cuma butuh waktu 1 jam perjalanan normal sih sampe' ke daerah sana. Dan tahun ini, ada 7 situs candi yang bakal dikunjungi. Pertama dimulai dari Candi Gunung Wukir, Candi Ngawen, Candi Pawon, Candi Mendut, Candi Asu, Candi Pendhem, dan terakhir adalah Candi Lumbung.
Sayang sekali, dari jadwal semula yang diperkiraankan berangkat jam 7 malah akhirnya mesti molor 2 jam. Apa boleh buat sih, mendung melanda, hujan gerimis mengguyur persis menandakan ada orang yang grantes pagi ini. Tapi tetep kita berusaha menyalakan semangat buat piknik hari ini.
Nggak kayak acara Abhiseka yang penuh pressing, CKC ini lebih santai dan emang dibuat agar bikin kompak anak-anak arkeo dari tiap angkatan.
Suasana kompak makin terasa saat makan siang di Candi Mendut. Di bawah akar-akar pohon yang menjuntai dari pohon beringin mendadak anak-anak arkeo berubah jadi tarzan dan gelantungan nggak jelas. Seru. Aneh. Konyol. Apapunlah itu.
Begitu berangkat ke kawasan Candi Asu, Pendhem dan Lumbung, yang emang satu kompleks, hujan datang menghadang.
*gilee hujan grantes gak berenti juga ya!*
Tapi tetep, nekad aja ditembus. Sampai akhirnya penutupan acara CKC yang dilakuin di deket Candi Lumbung, semua orang, baik peserta, panitia, tamu diceburin di kali yang adeeem gila ditambah gerimisi turun yang lumayan deres. Gile! Dinginnya sampe' bikin badan gemetaran dan nggak berhenti bergemelutuk nih gigi. *sampe jari kelingking sempet mati rasa~!*
Hari ini emang berkesan banget. Semoga dengan ini anak-anak arkeologi makin akrab dan kompak...
Nah, tujuan kali ini diputuskan ambil jalur daerah utara, Magelang. Cuma butuh waktu 1 jam perjalanan normal sih sampe' ke daerah sana. Dan tahun ini, ada 7 situs candi yang bakal dikunjungi. Pertama dimulai dari Candi Gunung Wukir, Candi Ngawen, Candi Pawon, Candi Mendut, Candi Asu, Candi Pendhem, dan terakhir adalah Candi Lumbung.
Sayang sekali, dari jadwal semula yang diperkiraankan berangkat jam 7 malah akhirnya mesti molor 2 jam. Apa boleh buat sih, mendung melanda, hujan gerimis mengguyur persis menandakan ada orang yang grantes pagi ini. Tapi tetep kita berusaha menyalakan semangat buat piknik hari ini.
Nggak kayak acara Abhiseka yang penuh pressing, CKC ini lebih santai dan emang dibuat agar bikin kompak anak-anak arkeo dari tiap angkatan.
Suasana kompak makin terasa saat makan siang di Candi Mendut. Di bawah akar-akar pohon yang menjuntai dari pohon beringin mendadak anak-anak arkeo berubah jadi tarzan dan gelantungan nggak jelas. Seru. Aneh. Konyol. Apapunlah itu.
Begitu berangkat ke kawasan Candi Asu, Pendhem dan Lumbung, yang emang satu kompleks, hujan datang menghadang.
*gilee hujan grantes gak berenti juga ya!*
Tapi tetep, nekad aja ditembus. Sampai akhirnya penutupan acara CKC yang dilakuin di deket Candi Lumbung, semua orang, baik peserta, panitia, tamu diceburin di kali yang adeeem gila ditambah gerimisi turun yang lumayan deres. Gile! Dinginnya sampe' bikin badan gemetaran dan nggak berhenti bergemelutuk nih gigi. *sampe jari kelingking sempet mati rasa~!*
Hari ini emang berkesan banget. Semoga dengan ini anak-anak arkeologi makin akrab dan kompak...
Subscribe to:
Posts (Atom)