Sunday, November 18, 2007

Tengok masuk Goa Jepang, kenapa lot ilang??

Ok. Kuliah lapangan Arkeologi Lansekap untuk angkatan tahun ini adalah Goa Jepang yang terletak di daerah Pantai Parang Tritis, selatan kota Jogjakarta. Goa jepang ini merupakan bangunan bunker yang dibuat oleh tentara-tentara Jepang ketika datang ke Indonesia sebagai tempat pertahanan mereka mengantisipasi kedatangan sekutu dari arah selatan. Goa jepang di Indonesua ini dibangun di sepanjang kawasan pantai selatan Indonesia. Diduga saat itu Jepang memperkirakan serangan bangsa barat yang ternyata tidak terjadi sama sekali.
Tanggal 10-11 November 2007, angkatan Lansekap 2006 ini mengadakan kuliah lapangan. Pekerjaan kali ini adalah membuat denah bangunan atau reruntuhan dari goa jepang itu, kemudian diinterpretasikan fungsi goa jepang tersebut.
Sabtu, 10 November atau hari pertama kuliah lapangan lebih fokus untuk melihat keadaan sekeliling daerah sana. Sebutan kerennya sih, Survei. Goa jepang yang dibangun di kawasan Pantai Parang Tritis ada 18 titik goa yang nantinya akan digambar, kami survei dulu. Dibagi 7 kelompok, masing-masing menentukan goa mana yang enak untuk dijadikan obyek gambar. Untuk hari pertama ini, kami latian pake' GPS (global position system) untuk menentukan titik koordinat situs. Sekaligus belajar cari baca peta dan koordinat biar nggak tersesat *err....* Baru pada hari Minggunya, 11 November, kami menggambar denah, ngukur kontur, dan bikin analisis situs.
Untung aja cuaca cukup cerah sepanjang hari. Nggak hujan juga, satu hal yang paling dikhawatirkan berhubungan bulan November udah masuk musim hujan. Tapi 2 hari dilalui tanpa basah sama sekali.
Tapi dasar, iklim pantai gilaaa... Bikin gosong badan dan kebakar. Sialnya lagi, kelompok teledor sampe' keilangan lot (bandul ukur)..
Sial sial sial...
Kawasan daerah sana sayangnya kering. Cuma ada satu mata air bawah tanah di dekat goa dapur. Memang ada beberapa goa yang dibangun tidak hanya sebagai tempat pengintaian namun juga dibangun untuk tempat penyimpanan barang dan dapur sebagai tempat penyuplai makanan.
selain itu juga, tidak ada pemukiman penduduk di daerah sana sehingga menyebabkan tampak tidak terawat dan banyak hantunya. *bukan nakut-nakutin juga!*
Sayangnya enggak sempet ke pantai :(

No comments: