Sunday, January 27, 2008

Cangkul, cangkul, cangkul yang dalam mencari candi di Plaosan!

Dengan ini dianggap sudah sah jadi mahasiswa Arkeologi yang sebenernya karena sudah melakukan ekskavasi. Ekskavasi adalah penggalian yang dilakukan secara sistematis dengan beberapa metode yang dilakukan secara hati-hati. Metode yang dipake' ekskavasi ku kemaren adalah metode spit yang penggaliannya dilakukan dengan membuka tanah dengan interval tertentu (biasanya 20 cm). Pertama, kami membuka kotak dengan ukuran 2x2 m. Baru kemudian menggali tanah dengan kedalaman 20 cm dari SDP (secondary dantum point). Satu spit kedalamannya adalah per 20 cm. Kurang lebih gitu deh teorinya.
Nah, selama 6 hari mulai dari tanggal 21-26 Januari 2008 kemaren, angkatan ekskavasi 2008 tahun ini mengadakan kegiatan di Candi Plaosan. Candi Plaosan terletak di dusun Plaosan sebelah utara dari Candi Prambanan. Candi Plasosan merupakan candi bercorak agama Budha dilihat dari ikonnya yang khas berupa stupa perwara dan di candi induknya memiliki atap stupa di atasnya. Terdapat 2 bangunan Candi yang terletak di berjauhan dan dihubungakan sebuah kanal kuno. Biasanya disebut Plaosan Lor dan Plaosan Kidul. Kegiatan ekskavasi tahun ini diadakan di lokasi Candi Ekskavasi Kidul yang masih banyak belum ditemukan bangunan candinya.
Aku ada di kelompok satu bareng Damai, Marul, Tika, ma mbak Nira angkatan 2005. Kelompok satu ini memutuskan buat gali kotak di P''''26. Penamaan kotak ini diambil dari penampang garis grid imajiner yang ada di Plaosan Kidul dengan kotak-kotaknya (2x2 m). Ambil kotak ini karena diperkiraakan bakal nemuin strukutur fondasi bangunan candi. Setelah digali sampe' (4) / spit 4, akhirnya ketemu walaupun baru berupa pinggiran struktru bukannya sudut. Agak melesat dari dugaan semula. Sampe' buka (3) khawatir juga nggak bakal nemuin apapun selain pecahan gerabah yang lumayan banyak dan batuan andesit gundul dan batu tufa pasiran yang bikin emosi karena gede-gede dan banyak! Sial!
Setelah ketemu pinggiran struktur itu, akhirnya kita buka kotak baru di o''''27. Seperti yang diperkirakan akhirnya kita nemuin juga sudut fondasi bangunan candi perwara itu yang juga terusan dari temuan pinggiran di kotak sebelumnya.
Seneng banget. Selama 6 hari penuh kita bareng terus untuk sebuah kerja sama tim yang untung aja dikelompok satu cukup kompak tanpa masalah. Beruntung banget kelompok ini nggak begitu banyak clash dan adem ayem. Walaupun emang kadang panas dan tekanan bikin cepet jadi emosian. Meski gitu kalo bisa sedikit ngalah dan mengendurkan emosi setidaknya nggak bakal berantem. Keadaan temen-temen yang lain juga lumayan kok, nggak yang terlalu rame kecuali saat-saat gosip dan ngeceng-cenging orang.
Kegiatan kayak gini emang bikin kita tambah akrab temen seangkatan, angkatan atas, ma dosen-dosen. Makin kenal kebiasaan satu sama lain. Iyalah, 6 hari penuh terus bareng ngapa-ngapain, kegiatan, tidur, makan, bikin laporan, mandi. 6 hari kerasa padat banget dan yang pasti badan sakit dan pegel-pegel. Pagi bangun, sarapan jam 6.30, langsung ekskavasi jam 8, tea break bentar jam 10, makan siang jam 12an, trus ekskavasi lagi sampe' jam 4 sore, diskusi mulai dari jam 8 kadang baru selesai jam 10an, udah gitu mesti bikin laporan sampe' jam 12an, dan belum langsung tidur kalo ada yang piket dan biasanya pasti ada yang gosip dan ngecengin orang sampe' jam 2 pagi.
Tapi rasanya 6 hari ini bakal jadi kenangan yang menyenangkan dari berbagai kegiatan arkeologi yang lain. Gimana nggak, dari sini kita berawal untuk saling kenal dan kayak udah tau kebiasaan satu sama lainnya. Banyak ketawa, banyak cerita, banyak yang berubah karena ekskavasi memang merubah semuanya.
Untuk beberapa orang mungkin ekskavasi bakal bikin mereka lebih bervokal dari yang dulu cuma diem. Bram yang anteng jadi banyak ngomong dan bahkan ngomong pake' logat sok english yang bikin ngekek. Kadang emang kepaksa bikin kita ngomong karena beda pendapat dan bikin panas.
Untuk satu dua orang mungkin ekskavasi bikin mereka berubah jadi lebih diam dan nggak lagi mau bersikap menonjol. Ada yang ngerasa kapok, atau merasa lebih baik diem.
Untuk satu dua orang pasti ada yang jadi bahan gosip atau ceng-cengan temen-temen bahkan dosen.
Untuk satu dua orang pasti ada yang lebih mengenal karakter masing-masing temen.
Untuk satu dua orang mungkin ada yang jatuh cinta ma orang yang di deket kita.
Untuk satu dua orang mungkin bakal nemuin arti kejujuran.
Untuk beberapa orang bakala nemuin arti sebuah kesabaran.
Dan untuk satu orang ada yang menemukan kenangan indah selama ekskavasi kemaren..

No comments: